Sejarah Speaker (Pengeras suara)
Speaker pertama kali dipatenkan Oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876, hal ini dikarenakan speaker yang digunakan pada telepon buatannya. Jauh sebelum itu seorang ahli telegraf yang bernama Ernst Werner von Siemens yang pertama menggambarkan bahwa "dinamis" atau moving-coil transducer, dengan kumparan kawat melingkar dalam medan magnet dan didukung. Oleh karena itu dapat bergerak secara aksial. ia mengajukan paten Amerika Serikat untuk "Magneto-electric apparatus" untuk mendapatkan gerakan mekanis dari suatu kumparan listrik dari arus listrik ditransmisikan melalui itu.
Pada tanggal 20 Januari 1874, dan diberikan paten no.149797 April. 14, 1878. Namun dia tidak menggunakan perangkatnya untuk di transmisi yang dapat di dengar, seperti yang dilakukan Alexaner G. Bell yang dipatenkan pada tahun 1876. Setelah paten Bell diberikan, Siemens merapkan paten Jerman no.2355 yang diajukan pada tanggal 14 Desember 1877 untuk perkamen diafragma non-magnetik sebagai radiator suara moving-coil transucer. diafragmanya bisa berbentuk kerucut atau bentuk terompet. Ini adalah paten pertama untuk loudspeaker berbentuk tanduk yang kebanyakan digunakan pemain phonograph di era akustik. Paten Jermannya dikabulkan pada tanggal 30 Juli 1878 dan paten Inggris no.4685 pada tanggal 1 Februari 1878.
Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan Kompresor udara yang kemudian dijual kepada Charles Parsons dan mendapatkan hak paten di inggris sebelum tahun 1910. Perusahaan Victor Talking machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunaakan compressed air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara sehingga tidak memperbesar volume suaranya. Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan Edward W. Kellog mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kemudian ditemukan pita louspeaker untuk pertama kali Oleh Dr Walter H. Schottky dan untuk pertam kalinya speaker tersebut menggunkan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat kertas.
Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan megnet jarang sekali digunakan ini dikarenakan harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan yang disambungkan melalui kedua pasang energized ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.
Jelas sudah fungsi dari speaker yakni untuk memproduksi gelombang suara, namun setiap jenis merk speaker serta bagian dari speaker yaitu tweeter, midrange, midbass hingga subwoofer, masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda dalam hal memproduksi suara. Speaker pun mengalami perkembangan yang sangat pesat pada tahun 1920an dan berkembang sampai sekarang. saat ini sudah berbagai macam variasi speaker di produsir dan di sebar luaskan.
Semoga artikel ini dapat membantu pembaca khusus nya yang bergelut didunia Tekhnik dalam rangka memperluas wawasan.
Comments
Post a Comment